ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN MAROS

Ahmad Fadil Daud, Rasmeidah Rasyid, Mais Ilsan

Abstract


Penyuluh dapat menjadi sarana sosialisasi kebijakan yang efektif untuk mendorong pembangunan pertanian dalam situasi petani tidak mampu mencapai tujuan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Dengan demikian keberhasilan bimbingan banyak ditentukan bagaimana penyuluhan itu dilakukan. Untuk dapat melakukan penyuluhan secara lebih terarah, penyuluh dituntut untuk benar-benar menguasai keterampilan dan pengetahuan dalam melaksanakan penyuluhan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik penyuluh pertanian di Kabupaten Maros (2) Mengidentifikasi pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di Kabupaten Maros (3) Menganalisis tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di Kabupaten Maros. Penyuluh pertanian di Kabupaten Maros berperan penting dalam mewujudkan kegiatan yang dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang berkembang, sehingga dipraktikkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya. Metode penentuan sampel penelitian dilakukan secara (Purposive Random Sampling), artinya pemilihan secara sengaja atau mengambil sampel 50% dari populasi sehingga terpilih sebanyak 48 penyuluh dari seluruh penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Maros. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya Karakteristik sosial ekonomi penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Maros meliputi umur rata – rata 48 tahun, tingkat pendidikan rata – rata 16 tahun, lama menjadi penyuluh rata – rata 17 tahun, tanggungan keluarga 4 orang dan pendapatan penyuluh pertanian Rp. 3.154.166. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Maros melakukan 9 tugas pokok. Tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di Kabupaten Maros dengan katogori tinggi dengan nilai total 24,23 atau persentase sebesar 89,7%.


Keywords


penyuluh pertanian; tugas pokok; tingkat keberhasilan

References


Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat. (2011). Program Pengembangan Sumber Daya Pertanian dan Kelembagaan Petani APBN TA. 2011.

Faisal, H.N. (2020). Peran Penyuluhan Pertanian sebagai Upaya Peningkatan Peran Kelompok Tani (Studi Kasus di Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung. Agribisnis. Vol 6(1): 1-13. https://journal.unita.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/184.

Harinta YW. (2011). Adopsi Metode Pertanian di Kalangan Petani Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Agrin. 15(2): 164-174. http://dx.doi.org/10.20884/1.agrin.2011.15.2.192.

Helmet, D. (2012). Tentang Kenyataaan. Rumah Makna. http:// iinxsolihin16.blogspot.com/2012/07/definisi-sukses-dalamkehidupan. Diakses pada tanggal 01 Agustus 2021.

Irianto, A. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi, Jakarta: Penebar Swadaya.

Jamil, M.H., Basmahuddin, N.R.A., Dammallino, E.B., Ridwan, M. (2023). Jurnal Penyuluhan. Vol 19(1): 80-92. https://doi.org/10.25015/1920234193.

Janis, R. (2014). Kinerja Penyuluh Pertanian di Wilayah Kerja Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal cocos Vol.4 No.4 : 20-42.

Maulida, Y.F., Aulia, T.Y. (2021). Efektivitas Komunikasi Penyuluh Pertanian dalam Program Jaringan Irigasi Air Dangkal di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA). Vol 5(4): 987-997. https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP/article/view/36.

Mangare, Gabriella, B.F.J Sondakh, F.S Oley & M.T Massie. (2016). Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh dengan Pelaksanaan Penyuluhan di Kabupaten Minahasa. Jurnal Zootek 36(2): 333–41. https://doi.org/10.35791/cocos.v4i4.4027.

Nababan, I. M. (2013). Hubungan Karakteristik Penyuluh Pertanian PNS Terhadap Keberhasilan Penyuluhan (Kasus: Kecamatan Sunggal dan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang). Jurnal Agribisnis Vol 2(10) : 236- 252. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1435793.

Purwatiningsih, Nanik Anggoro, Anna Fatchiya & Retno Sri Hartati Mulyandari. (2018). Pemanfaatan Internet dalam Meningkatkan Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Cianjur. Jurnal Penyuluhan 14(1): 79–91. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v14i1.17173.

Ramlawati. (2020). Peranan Sektor Pertanian dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan. Vol 1(2): 173-193. https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP/article/view/36.

Rezeki, Wien, Rangkuti, K. & Harahap, M. (2018). Peran Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani Tanaman Kopi (Caffea) (Studi Kasus: di Desa Jongok Raya Kec. Bandar Kab. Bener Meriah). JASc (Journal of Agribusiness Sciences) 1(2): 128– 34. https://doi.org/10.30596/jasc.v1i2.1964.

Sitorus, M. (2009). Spektroskopi Edisi Elusidasi Struktur Molekul Organic. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta.

Wangke, W. M. (2012). Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani dengan Ke-ikutsertaan dalam Penyuluhan Pertanian Di Desa Kamanga Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Jurnal zootek Vol 11(1) : 58-63. https://doi.org/10.35791/agrsosek.8.1.2012.7361.




DOI: https://doi.org/10.33096/wiratani.v5i2.100

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Ahmad Fadil Daud, Rasmeidah Rasyid, Mais Ilsan

 ___________________________________________________________
Wiratani: Jurnal Ilmiah Agribisnis
ISSN 2614-5928
Published by Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0