ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMIRI (Aleurites moluccana) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus pada Hutan Kemasyarakatan (HKM) di Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat)

Muhammad Awaludin, Nurliani Nurliani, Andi Maslia Tenrisau Adam

Abstract


Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan kelompok tanaman tahunan dan termasuk ke dalam salah satu pohon yang serbaguna. Tanaman kemiri merupakan bahan dasar pembuatan minyak rambut cat, pernis, tinta, sabun, pengawet kayu, dan bahan pembatik. Selain itu, tanaman kemiri mengandung bahan kimia seperti gliserida, asam linoleat, palmitat, stearat, miristat, asam minyak, protein, vitamin B1, dan zat lemak. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan proses budidaya kemiri pada hutan kemasyarakatan (HKM) bagi petani di Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, 2) menganalisis produksi, pendapatan dan kelayakan usahatani kemiri pada hutan kemasyarakatan (HKM), 3) menganalisis kontribusi pendapatan usahatani kemiri terhadap pendapatan rumahtangga. Populasi petani kemiri 875 orang, kemudian secara acak sederhana mengambil 10% dari  populasi sehingga jumlah diperoleh jumlah sampel 88 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara menggunakan kuesioner, serta dokumentasi. Alat analisis data yaitu analisis deskriptif, analisis produksi dan pendapatan, analisis kelayakan usahatani, dan analisis kontribusi pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses budidaya usahatani kemiri di Desa Parado rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima adalah 1) Persiapan dan pengolahan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan, dan pasca panen). 2) Produksi kemiri rata-rata 1.217 kg/petani atau  714 kg/hektar. Rata-rata Luas Lahan 1,7. 3) Usahatani kemiri secara ekonomi menguntungkan dan layak dikembangkan diperoleh nilai R/C-ratio 5,7. Artinya jika petani kemiri mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,- maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 5,7. Pendapatan usahatani kemiri Rp.670.561.000/tahun, atau rata-rata Rp.7.620.011/petani. Pendapatan dari luar usahatani Rp.574.200.000/tahun, atau rata-rata Rp.6.525.000/petani. Total pendapatan rumahtangga petani Rp.1.244.761.000/tahun atau rata-rata Rp. 13.551.663/petani. Kontribusi pendapatan dari  usahatani kemiri  terhadap pendapatan rumahtangga sebesar 53,8%, termasuk kategori tinggi.


Keywords


Usahatani Kemiri, Kelayakan Usahatani, Kontribusi Pendapatan

References


Firani, S. D. (2011). Analisis pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat: studi kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Nurmilasari, (2017). Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Agroforestri Berbasis Tanaman Kemiri Di Desa Teamusu Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone. Skripsi. Prodi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Muhamadiyah Makassar.

Permenhut. No. 25, 2007. Peraturan Menteri Kehutanan No.: P.35/Menhut-II/2007 Tentang Hasil Hutan Bukan Kayu. Jakarta.

Samsudin, S., & Wanitaningsih, S. K. (2019). Ketergantungan Masyarakat terhadap Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Kawasan Hutan Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Propinsi Nusatenggara Barat. Jurnal Silva Samalas, 2(1), 19-24.

Silalahi, R. H., Sihombing, B. H., & Sinaga, P. S. (2019). Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten Simalungun. Jurnal Akar, 1(1), 38-51.




DOI: https://doi.org/10.33096/wiratani.v7i1.335

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Muhammad Awaludin

 ___________________________________________________________
Wiratani: Jurnal Ilmiah Agribisnis
ISSN 2614-5928
Published by Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0