Cover Image

ANALISIS KELAYAKAN DAN NILAI TAMBAH (VALUE ADDED) USAHA SARABBA BUBUK KHAS LEON DESA ROSOAN KECAMATAN ENREKANG KABUPATEN ENREKANG

Reni Reni

Abstract


Menganalisis kelayakan dan nilai tambah usaha sarabba bubuk, minuman tradisional berbahan dasar jahe khas Sulawesi di Dusun Leon, Desa Rosoan, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Fokus utama penelitian adalah untuk mengetahui biaya, penerimaan dan pendapatan dari usaha sarabba bubuk apakah layak secara ekonomis serta mengetahui nilai tambah (value added) dari produk yang dihasilkan. Aspek Finansial Usaha berkaitan dengan penentuan kebutuhan jumlah dana dan sekaligus alokasinya adapun komponen yang diperlukan dalam penyusunan analisis ekonomi finansial meliputi, Asumsi dasar Perhitungan, Kapasitas Produksi, dan Analisis Biaya. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari responden penelitian dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu dan secara non acak sesuai tujuan penelitian. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui nilai tambah dari suatu produk digunakan analasis nilai tambah dengan menggunakan metode hayami. Kemudian dalam menentukan keayakan usaha sarabba bubuk menngunakan dua metode yaitu R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) dan BEP (Break Event Point). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai tambah sebesar Rp. 54.231 per kg dengan rasio nilai tambah 58,75 % yang berada pada indikator rasio tinggi yakni > 40 % yang artinya bahwa terjadi peningkatan nilai tambah yang relatif tinggi. Mengenai analasis kelayakan, diperoleh hasil R/C Ratio sebesar 1,72, yang artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 1,00 maka pelaku usaha sarabba bubuk akan mendapat penerimaan sebesar Rp 1,72. Kemudian dari sisi analisis BEP diperoleh BEP Unit (kg) sebesar 3,98 kg dan BEP harga sebesar Rp 398.106 yang artinya usaha ini berada pada titik impas

Keywords


Kelayakan Usaha; Nilai Tambah (Value Added); Sarabba Bubuk

References


Alawiah, T., Nurliani, Sabahannur, St. (2022). Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Sarabba Instan Sebagai Produk Lokal Sulawesi Selatan (Studi Kasus pada “CV. Mogu Indonesia” di Kabupaten Maros). Wiratani: Jurnal Ilmiah Agribisnis, 5(1), 85–94.

Analianasari, Berliana, D., & Kenali, W. (2018). Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Finansial Agroindustri Gula Semut Herbal (Herbal Brown Sugar) sebagai Minuman Fungsional di Kabupaten Pesawaran Additional Value Analysis and Financial Feasibility of Herbal Brown Sugar Agroindustry as a Functional Dr. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung, 33–38.

Andrianto, M. Y., Sudjana, N., dan Azizah, D. F. (2016). Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Alat Perencanaan Laba (Studi Pada CV. Langgeng Makmur Bersama Lumajang Periode 2012-2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 35(2): 30-38.

Arifudin, O., Sofyan, Y., & Tanjung, R. (2020). Studi Kelayakan Bisnis Telur Asin H-Organik. Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, 4(2), 341–352. https://doi.org/10.31294/jeco.v4i2.8199

Aydra, M. D., Kuswardani, R. A., & Simanullang, E. S. (2020). Analisis Kelayakan Usaha Tahu Mandiri Desa Kotangan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA), 2(1), 98–108. https://doi.org/10.31289/jiperta.v2i1.237

Badan Pusat Statistik. (2024). Kabupaten Enrekang dalam Angka 2024.BPS Kabupaten Enrekang. Enrekang.

Budiawan, Amin. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja terhadap Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak. Economics development analysis journal, Vol.2 No.1.

Fahmi, I. (2014). Studi Kelayakan Bisnis dan Keputusan Investasi (Pertama). Wacana Media. Jakarta

Fitriani, Heni. (2019). Analisa Kelayakan Finansial Pasar Tradisional Modern Plaju Palembang. Jurnal Rekayasa Sriwijaya, 19(1): 1–6.

Fizriani, R., Nurlathifah, L., Milena, W. O., Rahayu, I., & Nur, T. (2021). Formulasi Minuman Herbal Antioksidan Jahe Merah. Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifah, 4(2), 79–86.

Hadiq, S., Sirajuddin, W., Lidiawati, D., Bunyanis, F., Ode, W. L., & Hakim, R. A. (2024). Rimpang Jahe ( Zingiber officinale ) sebagai Sarabba Instan di Desa Marawi Kabupaten Pinrang. Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat, 04(1): 6–12.

Hayami, Y., Kawagoe, T., Morooka, Y., & Siregar, M. (1987). Agricultural Marketing and Processing in Upland Java A Perspective From A Sunda Village. In CGPRT Centre (Nomor 8).

Kusbianto, E., Pribadi, E. S., dan Siregar, A. A. (2019). Analisis Biaya Manfaat Dan Strategi Pengendalian Penyakit Antraks Di Pulau Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (Cost Benefit Analysis And Strategy Of Anthrax Controlling At Sumbawa Island, Province Of West Nusa Tenggara). Jurnal Veteriner, 13(4): 378–88.

Laelasari, I., & Zakiyatus Syadza, N. (2022). Pendampingan Pemanfaatan Jahe (Zingiber officinale) Sebagai Bahan Rempah Dalam Pembuatan Inovasi Makanan Herbal Penambah Immunitas. Jurnal Bakti Saintek, 6(2), 31–37. https://doi.org/10.14421/jbs.3483.

Sudiyono. (2002). Pemasaran Pertanian. Malang: UMM Press.




DOI: https://doi.org/10.33096/wiratani.v8i2.545

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Reni Reni

 ___________________________________________________________
Wiratani: Jurnal Ilmiah Agribisnis
ISSN 2614-5928
Published by Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0